Akuntansi adadalah kata yang sering dikonotasikan dengan hal yang berbau
angka, susah, rumit dan detil. Akuntansi kerap juga dicampuradukan
dengan tata buku atau pembukuan. Definisi akuntansi itu sendiri
sederhananya yaitu suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses,
termasuk melakukan analisa, mengukur, dan mencatat semua data-data
keuangan atau transaksi keuangan yang tersedia dalam suatu oraganisasi
dan melaporkan hasil proses tersebut kepada pengambil keputusan.
Akuntansi menghasilkan apa?
Pertama-tama kita akan membahasa mengenai apa yang dihasilkan oleh
akuntansi, secara singakat, akuntansi menghasilkan informasi keuangan.
Informasi keuangan tersebut dijabarkan dalam suatu format atau bentuk
tertentu yang kemudian dikenal dengan laporan keuangan. Untuk mendukung
pembaca laporan keuangan memahami apa yang tercantum di sana dibutuhkan
suatu pedoman. Pedoman ini berguna agar penyajian informasi seragam dan
konsisiten. Pedoman ini dikeluarkan oleh suatu badan pengatur yang
disepakati oleh mereka yang berada di dunia akuntansi. Di Indonesia
badan tersebut adalah Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Laporan Keuangan terdiri dari :
Neraca (Balance Sheet)
Neraca memberikan informasi mengenai berapa jumlah harta (asset), utang
(liability), dan modal (equity) dari suatu organisasi pada suatu titik
tertentu, biasanya akhir tahun atau akhir periode akuntansi ditetapkan.
Neraca memiliki urutan komponen yang standar. Urutan ditentukan
berdasarkan likuiditasnya. Artinya, harta yang paling cepat dikonversi
menjadi uang kas akan ditempatkan pada urutan pertama, dan seterusnya.
Dengan demkian, harta perusahaan berupa saldo kas dan bak merupakan
urutan pertama yang dijasikan dalam setiap neraca. Untuk bagian utang,
urutan ditentukan berdasarkan jatuh tempo pembayarannya. Utang yang
paling dekat jatuh temponya akan disajikan pada urutan pertama utang
perusahaan dalam neraca. Bagian modal disajikan tidak berdasarkan suatu
kriteria tertentu, umumnya modal saham, baik saham preferen, dan saham
biasa, ataupun saham perusahaan yang dibeli kembali oleh perusahaan akan
disajikan pada urutan pertama. Kemudian laba yang ditahan ada pada
urutan berikutnya.
Kelompok-kelompok Dalam Neraca
Seperti yang telah dijelaskan pada postingan sebelumnya, bahwa di dalam
neraca tersaji jumlah asset baik asset lancar maupun tidak lancar,
setelah itu hutang jangka panjang & pendek, dan tentunya ekuitas
atau modal. Baiklah untuk mempermudah pemahaman kita semua akan
dijelaskan secara singkat, padat dan jelas, berikut :
Aktiva Lancar
Aktiva lancar merupakan suatu komponen dalam neraca yang tidak lain
berisi harta perusahaan yang dapat diharapkan bisa dikonversikan menjadi
uang kas dalam kurun kurang dari satu tahun atau satu siklus bisnis
perusahaan. Perkiraan yang dapat dikategorikan sebagai aktiva lancar
adalah:
- Kas atau ekuivalen kas yaitu terdiri dari uang kas di brankas perusahaan, rekening koran, deposito, dan lainnya.
- Surat berharga yaitu termasuk di sini investasi perusahaan dalam
bentuk surat berharga seperti saham yang dapat diperjualbelikan
seketika, surat pengakuan hutang, obligasi, dan lain-lain yang dapat
diperjualbelikan.
- Piutang yaitu dimana suatu perusahaan mempunyai hak untuk menagih
utangnya kepada pihak lain yang berhutang, piutang ini dapat
direalisasikan menjadi kas jika sudah ada pembayaran atau menjual
piutang kepada orang lain.
- Persediaan yaitu biasanya merupakan harta lancar yang diperkirakan
dapat dikonversi menjadi kas lewat penjualan persediaan barang jadi.
Persediaan bahan baku atau barang setengah jadi akan berubah menjadi kas
lewat serangkaian produksi tambahan, yaitu barang jadi -> dijual
-> Piutang/kas -> dibayar (jika piutang) -> Menjadi kas.
- Biaya dibayar dimuka maksudnya perkiraan ini diletakan sebagai aktiva
lancar karena dianggap sebagai harta perusahaan yang diserahkan pada
pihak lain dan dapat diambil seketika. Contohnya, perusahaan membayar
sewa kantor untuk 3 tahun, pada saat neraca disusun sewa baru berjalan 5
bulan, maka biaya sewa 2,5 tahun adalah biaya dibayar dimuka.
- Aktiva lancar lainnya yaitu aktiva yang memiliki kriteria aktiva lancar namun jumlahnya sangat kecil.
Properti dan Perlengkapan
Maksud dari komponen atau kelompok aktiva ini adalah harta tetap
perusahaan berupa mesin, rumah, kantor, gedung, alat-alat kantor. Untuk
perlengkapan biasanya masuk kedalam aktiva lancar, karena biasanya
perlengkapan masa usia gunanya kurang dari satu tahun. Untuk aktiva
tetap sendiri usia gunanya adalah lebih dari satu tahun seperti mesin,
gedung, tanah, dll. Dan perlu diingat bila aktiva tetap ini dimaksudkan
untuk dijual kembali maka akan digolongkan kedalam kelompok aktiva
lancar.
Aktiva tidak berwujud
Mendengar namanya saja sudah pasti aktiva ini tidak memiliki fisik alias
tidak bisa dilihat, aktiva seperti ini memang ada seperti hak paten,
hak royalti, atau hak lainnya.
Utang Lancar
Utang lancar adalah kelompok utang yang berisi tagihan yang harus
dibayar oleh perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
Dengan kata lain, bila perusahaan memiliki utang yang dicicil dalam
jangka waktu 10 tahun maka cicilan yang akan jatuh tempo untuk tahun
tersebut harus dikategorikan sebagai utang lancar.
- Utang jangka pendek -> Merupakan bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo.
- Utang dagang -> Berupa utang pembelian bahan baku, bahan pembantu atau utang lain dalam rangka proses produksi dan jasa.
- Biaya yang dicadangkan -> Merupakan manfaat yang sudah dinikmati
perusahaan naum belum ditagih oleh pihak lain, akan tetapi ketika
ditagih maka harus dibayar segera. Misalnya, pemakaian listrik dan
telepon yang baru akan ditagih pada bulan yang akan datang. Pada tanggal
neraca disusun perkiraan penggunaan tersebut harus dibukukan sebagai
biaya yangn dicadangkan.
- Utang pajak -> ini merupakan utang pajak kepada pemerintah yang harus dilunasi selama tahun berjalan.
Utang Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah utang perusahaan yang jatuh tempo bukan pada
tahun berjalan. Porsi yang akan jatuh tempo pada tahun berjalan harus
dipindahkan ke kelompok utang lancar.
Modal
Modal merupakan kelompok yang berisi klaim dari pemilik terhadap
perusahaan. Biasanya pada urutan pertama sajikan saham pemilik.
Berikutnya adalah agio saham (harga jual saham di atas harga nominal)
atau additional paid in capital.
Minggu, 09 Desember 2012
Artikel Tentang Mendistribusikan Produk dengan Cepat dan Efisien
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau
jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya
menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya, yaitu :
1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of distribution/marketing channel).
2. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution).
A. Saluran Distribusi
Menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai berikut :
“ Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. “
Sedangkan Philip Kotler (1997:140) mengemukakan bahwa :
“ Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi “.
Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu ; Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.
• Pedagang perantara
Pada dasarnya, pedagang perantara (merchant middleman) ini bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya atau dengan kata lain pedagang mempunyai hak atas kepemilikan barang. Ada dua kelompok yang termasuk dalam pedagang perantara, yaitu ; pedagang besar dan pengecer. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang, karena selain membuat barang juga memperdagangkannya.
• Agen perantara
Agen perantara (Agent middle man) ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu :
1. Agen Penunjang
Agen pembelian dan penjulan
Agen Pengangkutan
Agen Penyimpanan
2. Agen Pelengkap
Agen yang membantu dalam bidang finansial
Agen yang membantu dalam bidang keputusan
Agen yang dapat memberikan informasi
Agen khusus
Menurut Philip Kotler (1993:174) agar suatu kegiatan penyaluran barang dapat berjalan dengan baik (efektif dan efisien) maka para pemakai saluran pemasaran harus mampu melakukan sejumlah tugas penting, yaitu :
• Penelitian, yaitu melakukan pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan melancarkan pertukaran.
• Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran informasi yang persuasive mengenai penawaran.
• Kontak, yaitu melakukan pencarian dan menjalin hubungan dengan pembeli.
• Penyelarasan, yaitu mempertemukan penawaran yang sesuai dengan permintaan pembeli termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian dan pengemasan.
• Negoisasi, yaitu melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan lain-lain sehubungan dengan penawaran sehingga pemindahan pemilikan atau penguasaan bias dilaksanakan.
• Disrtibusi fisik, yaitu penyediaan sarana transportasi dan penyimpanan barang.
• Pembiayaan, yaitu penyediaan permintaan dan pembiayaan dana untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut.
• Pengambilan resiko, yaitu melakukan perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut.
Kelima tugas pertama membantu pelaksanaan transaksi dan tiga yang terakhir membantu penyelesaian transaksi. Semua tugas diatas mempunyai tiga persamaan, yaitu menggunakan sumber daya yang langka, dilaksanakan dengan menggunakan keahlian yang khusus, dan bisa dialih-alihkan diantara penyalur. Apabila perusahaan/produsen menjalankan seluruh tugas diatas, maka biaya akan membengkak dan akibatnya harga akan menjadi lebih tinggi.
Ada beberapa alternatif saluran (tipe saluran) yang dapat dipakai. Biasanya alternatif saluran tersebut didasarkan pada golongan barang konsumsi dan barang industri.
• Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Jadi, pembelinya adalah pembeli/konsumen akhir, bukan pemakai industri karena barang –barang tersebut tidak diproses lagi, melainkan dipakai sendiri (Basu Swasta 1984:96).
• Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi, pembeli barang industri ini adalah perusahaan, lembaga, atau organisasi, termasuk non laba (Basu Swasta, 1984:97)
Berdasarkan pengertian diatas, maka seperti halnya pupuk itu digolongkan kedalam golongan barang industri, sebab pupuk dibeli petani bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk digunakan dalam produksi pertaniannya. Dibawah ini digambarkan beberapa tipe saluran untuk barang konsumsi dan barang industri.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan didalam memilih saluran distribusi, faktor tersebut antara lain :
1. Jenis barang yang dipasarkan
2. Produsennya
3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
4. Pasar sasaran
B. Distribusi Fisik
Distribusi fisik merupakan aspek penting kedua dalam rangka menjadikan suatu produk tersedia bagi konsumen dalam jumlah, waktu, dan tempat yang tepat. Dalam hubungan itu, Dewan Manajemen Distribusi Fisik Nasional Amerika Serikat mendefinisikan distribusi fisik sebagai berikut :
“ Suatu rangkaian aktivitas yang luas mengenai pemindahan barang jadi secara efisien dari akhir batas produksi kepara konsumen, serta didalam beberapa hal mencakup pemindahan bahan mentah dari suatu pembekal keawal batas produksi “.
Manajemen distribusi fisik hanyalah satu diantara istilah deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan suatu pengendalian atas pemindahan barang seperti didefinisikan dimuka. Hal ini sering pula diistilahkan sebagai manajemen logistik atau logistik pemasaran. Namun demikian, apapun istilah yang digunakan konsep dasarnya adalah sama.
Secara terperinci, kegiatan yang ada dalam kegiatan distribusi fisik dapat dibagi kedalam lima macam (Basu Swasta, 1984: 220-229, diringkas) yaitu :
1. Penentuan lokasi persediaan dan sistem penyimpanannya
a. Penentuan lokasi penyediaannya
Kebijaksanaan terhadap lokasi persediaan didasarkan pada strategi yang diinginkan, apakah secara memusat (konsentrasi) ataukah menyebar (dispersi) dipasarnya. Jika perusahaan mengkonsentrasikan persediaannya, maka akan memudahkan dalam mengadakan pengawasan. Selain itu, juga akan meningkatkan efisiensi penyimpanan dan penanganan barangnya. Namun dari segi lain dapat terjadi bahwa beban pengangkutan akan meningkat dan pengantaran barang kebeberapa segmen pasar akan terlambat. Dan jika perusahan menyebarkan persediaannya kebeberapa lokasi, maka keadaannya akan berlainan, dan merupakan kebalikan dari konsentrasi.
b. Sistem penyimpanan persediaan
Penyimpanan erat kaitannya dengan pergudangan, biasanya perusahaan yang tidak mempunyai fasilitas penyimpan sendiri umumnya menyewa kepada lembaga atau perusahaan lain atau disebut gudang umum. Besarnya sewa yang harus dibayar ditentukan menurut besarnya ruangan yang digunakan.
2. Sistem penanganan barang
Sistem penanganan barang yang dapat digunakan antara lain : (1) paletisasi dan (2) pengemasan.
(1) Paletisasi
Dalam paletisasi, penanganan barang-barang baik itu berupa bahan baku maupun barang jadi dipakai suatu alat yang disebut palet. Dengan alat ini barang-barang dapat dipindahkan secara cepat. Penggunaannya akan lebih ekonomis apabila material yang ditangani jumlahnya besar.
(2) Pengemasan
Barang-barang yang ditangani ditempatkan dalam suatu kemasan atau peti kemas baik dari logam, kayu, ataupun bahan yang lain. Biasanya kemasan ini dibuat dalam ukuran-ukuran tertentu sehingga sangat mudah dalam pengangkutannya.
(3). Sistem pengawasan persediaan
Faktor penting yang lain dalam sistem distribusi fisik adalah mengadakan pengawasan secara efektif terhadap komposisi dan besarnya persediaan. Adapun tujuan dari pengawasan persediaan adalah meminimumkan jumlah persediaan yang diperlukan, dan meminimumkan fluktuasi dalam persediaan sambil melayani pesanan dari pembeli. Besarnya persediaan sangat ditentukan oleh keseimbangan kebutuhan pasar dengan faktor biaya. Sedangkan permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan analisis ramalan penjualan.
(4). Prosedur memproses pesanan
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk memproses pesanan antara lain : menyelenggarakan kegiatan kantor secara teratur, membuat barang dengan baik, serta menyampaikannya kepada pembeli. Jika perusahaan tidak sanggup atau tidak mampu melaksanakan pesanan, maka ia harus memberitahu kepada pembeli.
(5). Pemilihan metode pengangkutan
Dalam hal ini, rute dan rit pengangkutan merupakan faktor yang penting, dan mempunyai hubungan yang erat dengan pasar atau daerah penjualan, serta lokasi persediaannya. Selain itu fasilitas pengangkutan yang ada juga merupakan faktor penentu.
Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya, yaitu :
1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of distribution/marketing channel).
2. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution).
A. Saluran Distribusi
Menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai berikut :
“ Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. “
Sedangkan Philip Kotler (1997:140) mengemukakan bahwa :
“ Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi “.
Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu ; Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.
• Pedagang perantara
Pada dasarnya, pedagang perantara (merchant middleman) ini bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya atau dengan kata lain pedagang mempunyai hak atas kepemilikan barang. Ada dua kelompok yang termasuk dalam pedagang perantara, yaitu ; pedagang besar dan pengecer. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang, karena selain membuat barang juga memperdagangkannya.
• Agen perantara
Agen perantara (Agent middle man) ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu :
1. Agen Penunjang
Agen pembelian dan penjulan
Agen Pengangkutan
Agen Penyimpanan
2. Agen Pelengkap
Agen yang membantu dalam bidang finansial
Agen yang membantu dalam bidang keputusan
Agen yang dapat memberikan informasi
Agen khusus
Menurut Philip Kotler (1993:174) agar suatu kegiatan penyaluran barang dapat berjalan dengan baik (efektif dan efisien) maka para pemakai saluran pemasaran harus mampu melakukan sejumlah tugas penting, yaitu :
• Penelitian, yaitu melakukan pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan melancarkan pertukaran.
• Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran informasi yang persuasive mengenai penawaran.
• Kontak, yaitu melakukan pencarian dan menjalin hubungan dengan pembeli.
• Penyelarasan, yaitu mempertemukan penawaran yang sesuai dengan permintaan pembeli termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian dan pengemasan.
• Negoisasi, yaitu melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan lain-lain sehubungan dengan penawaran sehingga pemindahan pemilikan atau penguasaan bias dilaksanakan.
• Disrtibusi fisik, yaitu penyediaan sarana transportasi dan penyimpanan barang.
• Pembiayaan, yaitu penyediaan permintaan dan pembiayaan dana untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut.
• Pengambilan resiko, yaitu melakukan perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut.
Kelima tugas pertama membantu pelaksanaan transaksi dan tiga yang terakhir membantu penyelesaian transaksi. Semua tugas diatas mempunyai tiga persamaan, yaitu menggunakan sumber daya yang langka, dilaksanakan dengan menggunakan keahlian yang khusus, dan bisa dialih-alihkan diantara penyalur. Apabila perusahaan/produsen menjalankan seluruh tugas diatas, maka biaya akan membengkak dan akibatnya harga akan menjadi lebih tinggi.
Ada beberapa alternatif saluran (tipe saluran) yang dapat dipakai. Biasanya alternatif saluran tersebut didasarkan pada golongan barang konsumsi dan barang industri.
• Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Jadi, pembelinya adalah pembeli/konsumen akhir, bukan pemakai industri karena barang –barang tersebut tidak diproses lagi, melainkan dipakai sendiri (Basu Swasta 1984:96).
• Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi, pembeli barang industri ini adalah perusahaan, lembaga, atau organisasi, termasuk non laba (Basu Swasta, 1984:97)
Berdasarkan pengertian diatas, maka seperti halnya pupuk itu digolongkan kedalam golongan barang industri, sebab pupuk dibeli petani bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk digunakan dalam produksi pertaniannya. Dibawah ini digambarkan beberapa tipe saluran untuk barang konsumsi dan barang industri.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan didalam memilih saluran distribusi, faktor tersebut antara lain :
1. Jenis barang yang dipasarkan
2. Produsennya
3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
4. Pasar sasaran
B. Distribusi Fisik
Distribusi fisik merupakan aspek penting kedua dalam rangka menjadikan suatu produk tersedia bagi konsumen dalam jumlah, waktu, dan tempat yang tepat. Dalam hubungan itu, Dewan Manajemen Distribusi Fisik Nasional Amerika Serikat mendefinisikan distribusi fisik sebagai berikut :
“ Suatu rangkaian aktivitas yang luas mengenai pemindahan barang jadi secara efisien dari akhir batas produksi kepara konsumen, serta didalam beberapa hal mencakup pemindahan bahan mentah dari suatu pembekal keawal batas produksi “.
Manajemen distribusi fisik hanyalah satu diantara istilah deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan suatu pengendalian atas pemindahan barang seperti didefinisikan dimuka. Hal ini sering pula diistilahkan sebagai manajemen logistik atau logistik pemasaran. Namun demikian, apapun istilah yang digunakan konsep dasarnya adalah sama.
Secara terperinci, kegiatan yang ada dalam kegiatan distribusi fisik dapat dibagi kedalam lima macam (Basu Swasta, 1984: 220-229, diringkas) yaitu :
1. Penentuan lokasi persediaan dan sistem penyimpanannya
a. Penentuan lokasi penyediaannya
Kebijaksanaan terhadap lokasi persediaan didasarkan pada strategi yang diinginkan, apakah secara memusat (konsentrasi) ataukah menyebar (dispersi) dipasarnya. Jika perusahaan mengkonsentrasikan persediaannya, maka akan memudahkan dalam mengadakan pengawasan. Selain itu, juga akan meningkatkan efisiensi penyimpanan dan penanganan barangnya. Namun dari segi lain dapat terjadi bahwa beban pengangkutan akan meningkat dan pengantaran barang kebeberapa segmen pasar akan terlambat. Dan jika perusahan menyebarkan persediaannya kebeberapa lokasi, maka keadaannya akan berlainan, dan merupakan kebalikan dari konsentrasi.
b. Sistem penyimpanan persediaan
Penyimpanan erat kaitannya dengan pergudangan, biasanya perusahaan yang tidak mempunyai fasilitas penyimpan sendiri umumnya menyewa kepada lembaga atau perusahaan lain atau disebut gudang umum. Besarnya sewa yang harus dibayar ditentukan menurut besarnya ruangan yang digunakan.
2. Sistem penanganan barang
Sistem penanganan barang yang dapat digunakan antara lain : (1) paletisasi dan (2) pengemasan.
(1) Paletisasi
Dalam paletisasi, penanganan barang-barang baik itu berupa bahan baku maupun barang jadi dipakai suatu alat yang disebut palet. Dengan alat ini barang-barang dapat dipindahkan secara cepat. Penggunaannya akan lebih ekonomis apabila material yang ditangani jumlahnya besar.
(2) Pengemasan
Barang-barang yang ditangani ditempatkan dalam suatu kemasan atau peti kemas baik dari logam, kayu, ataupun bahan yang lain. Biasanya kemasan ini dibuat dalam ukuran-ukuran tertentu sehingga sangat mudah dalam pengangkutannya.
(3). Sistem pengawasan persediaan
Faktor penting yang lain dalam sistem distribusi fisik adalah mengadakan pengawasan secara efektif terhadap komposisi dan besarnya persediaan. Adapun tujuan dari pengawasan persediaan adalah meminimumkan jumlah persediaan yang diperlukan, dan meminimumkan fluktuasi dalam persediaan sambil melayani pesanan dari pembeli. Besarnya persediaan sangat ditentukan oleh keseimbangan kebutuhan pasar dengan faktor biaya. Sedangkan permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan analisis ramalan penjualan.
(4). Prosedur memproses pesanan
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk memproses pesanan antara lain : menyelenggarakan kegiatan kantor secara teratur, membuat barang dengan baik, serta menyampaikannya kepada pembeli. Jika perusahaan tidak sanggup atau tidak mampu melaksanakan pesanan, maka ia harus memberitahu kepada pembeli.
(5). Pemilihan metode pengangkutan
Dalam hal ini, rute dan rit pengangkutan merupakan faktor yang penting, dan mempunyai hubungan yang erat dengan pasar atau daerah penjualan, serta lokasi persediaannya. Selain itu fasilitas pengangkutan yang ada juga merupakan faktor penentu.
Artikel Mengenai Mendistribusikan Produk dengan Cepat dan Efisien
Distribusi
penting dalam bidang pemasaran. Kesuksesan suatu produk bergantung pada
bauran distribusi, yaitu kombinasi saluran-saluran distribusi untuk
menyampaikan produk suatu perusahaan kepada pengguna akhir secara tepat.
Saluran distribusi adalah jaringan antar perusahaan yang dilalui suatu
produk dari produsen ke konsumen.Saluran pertama adalah distribusi
langsung produk-produk konsumsi tanpa menggunakan perantara. Saluran
kedua adalah distribusi eceran produk-produk konsumsi yang dilakukan
melalui pengecer. Saluran ketiga adalah distribusi grosir. Saluran
keempat merupakan distribusi melalui agen penjualan atau broker yang
mewakili para manufaktur menjual ke grosir, pengecer, maupun keduanya.
Dalam distribusi tidak langsung, saluran keempat ini memiliki pro dan
kontra tersendiri. Dari segi kontra, saluran distribusi tidak langsung
membuat harga semakin tinggi seiring dengan bertambahnya anggota dalam
saluran. Namun, perantara-perantara tersebut dapat membuat konsumen
menghemat uang dan waktu. Penambahan nilai perantara dapat dilakukan
dengan memberi informasi secara cepat dan menyediakan produk dalam
jumlah yang tepat pada waktu dan tempat yang tepat. Keempat distribusi
adalah distribusi dari produk-produk konsumsi. Saluran kelima adalah
distribusi oleh agen kepada konsumen dan bisnis, berbeda dari keempat
saluran sebelumnya terutama dalam dua hal, yaitu agen sebagai
satu-satunya perantara serta pendistribusian yang dilakukan tidak hanya
pada konsumen tetapi juga pada pelanggan bisnis. Saluran keenam hingga
saluran kedelapan adalah saluran yang digunakan untuk distribusi
produk-produk bisnis. Saluran keenam adalah distribusi langsung
barang-barang industri dari produsen ke pembeli industri. Saluran
ketujuh merupakan distribusi yang dilakukan dari grosir sebagai
perantara antar produsen dengan pengguna akhir, namun dalam persentase
yang sangat kecil. Saluran kedelapan dilakukan dari pihak grosir ke
pengecer bisnis.
Dalam berbagai saluran distribusi, terdapat dua hal yang penting.
Pertama, segmentasi pasar. Dalam segmentasi pasar, distribusi terkait
dengan hubungan antara produsen dan konsumen. Oleh karena itu, produsen
menuruti kemauan pasar yang terintegrasi di dalam berbagai inovasi yang
ada. Hal yang kedua adalah produk atau komoditas. Hal tersebut juga
terkait dengan inovasi yang kemudian melewati dua pihak lainnya, yaitu
wholesalers dan retailers sebelum masuk ke dalam sisi konsumen. Dalam
berbagai saluran distribusi di atas, terdapat dua hal penting, yaitu
saluran langsung ke konsumen dan bisnis yang berhenti di pihak agen dan wholesalers.Distribusi Fisik
Distribusi fisik adalah proses perpindahan produk dari pihak produsen ke tangan konsumen. Dalam kegiatan perdagangan, kegiatan distribusi adalah hal yang wajar terjadi karena secara fungsional lebih efisien dibandingkan bila pihak produsen mengirimkan langsung ke konsumen, atau jika konsumen mengambil sendiri ke gudang produsen. Pihak distributor memiliki peran yang cukup besar dalam kegiatan perdagangan, karena fungsi utamanya sebagai perpanjangan tangan dari produsen dan konsumen. Kegiatan ini lebih berorientasi pada kepuasan konsumen, karena tujuannya untuk menjaga ketersediaan produk kapanpun dan dimanapun, serta menjaga harga produk tetap stabil. Distribusi fisik meliputi penjualan secara fisik maupun secara online, termasuk juga pergudangan (warehousing) dan transportasi.
Pergudangan adalah salah satu bagian dari kegiatan transportasi, karena dalam tahap ini produk dikumpulkan dalam satu tempat sebelum didistribusikan. Pada dasarnya, dalam perusahaan manufaktur terdapat berbagai macam jenis gudang, berdasar kepemilikan dan segi fungsional. Yang perlu diperhatikan adalah segi pembiayaan, karena kegiatan distribusi produk terkait erat dengan pergudangan sehingga kegiatan yang terjadi didalamnya turut mempengaruhi kondisi produk, baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara umum, biaya dalam gudang meliputi biaya sewa ruang penyimpanan, asuransi dan upah buruh (termask biaya pengendalian persediaan dan biaya penanganan bahan produksi). Pengendalian persediaan adalah salah satu kegiatan dalam gudang saat barang tidak dapat didistribusi sewaktu-waktu, melainkan harus di-manage agar tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan produk di pasar. Sedangkan penanganan bahan produksi adalah kegiatan yang melibatkan transportasi, pengaturan dan pencarian barang dalam persediaan. Penekanan biaya memerlukan pengembangan strategi penyimpanan produk termasuk dari segi lokasi, apakah menggunakan sistem single-unit, multi-packaging, atau kontainer. Namun tetap mempertimbangkan segi efisiensi, fungsional, serta sekuritas.
Strategi Distribusi
Strategi distribusi adalah pertimbangan utama dalam melakukan kegiatan pemasaran internasional. Secara umum, strategi distribusi bergantung pada kelas produk dan tingkat keterbatasan pasar yang paling efektif dalam penyaluran produk. Strategi distribusi membagi pasar menjadi beberapa cakupan menurut jenis distribusinya, yaitu distribusi intensif, distribusi eksklusif dan distribusi selektif. Distribusi intensif menggunakan banyak saluran dan anggotanya sehingga barang konsumsi dapat berbiaya rendah namun berdaya tarik luas. Distribusi eksklusif adalah jalur distribusinya yang terbatas pada grosir dan pengecer tertentu berdasarkan berbagai kriteria. Distribusi selektif, produsen benar-benar memilih saluran yang akan memberikan perhatian khusus terhadap produk dalam upaya penjualan dan sebagainya. Permasalahan yang ada adalah cara saluran distribusi berinteraksi karena produsen dapat memiliki lebih dari satu saluran dalam berbagai bentuk kerjasama, sehingga terdapat kemungkinan terjadi konflik saluran dan kepemimpinan saluran. Selain itu, terdapat juga masalah berupa kemampuan tingkat partisipasi dan saluran untuk mengendalikan distribusi barang tanpa mengancam pihak atau saluran lain.
Saluran perdagangan
Terdapat dua tingkatan dari berbagai saluran distribusi, yaitu pedagang partai besar yang terdiri atas pedagang grosir (yang membeli produk manufaktur dan menjualnya pada bisnis lain dalam jumlah besar) dan pedagang kecil atau eceran. Terdapat juga agen dan broker sebagai representative independen berbagai macam produk banyak perusahaan, dan bekerja di dunia maya dalam bentuk e-agents. Nila utama agen dan boker banyak terletak di pengetahuan mereka mengenai pasar dan keahlian dagang mereka. Perembangan lebih lanjut secara teknologi kemudian membawa alur distribusi pada e-Intermediary melalui e-commerce. Munculnya syndicated sellers, shopping agents, dan business to business brokers sebagai bentuk e-intermediar yang menggunakan internet sebagai basis distribusi.
Operasi Transportasi
Operasi transportasi penting dalam proses distribusi produksi. Proses pemindahan produk secara fisik adalah proses berbiaya tinggi dalam distribusi produksi. Faktor lain yang perlu untuk dipertimbangkan, yaitu: sifat dasar produk, jarak yang harus ditempuh, kecepatan agar barang cepat diterima, dan, keinginan dan kebutuhan pelanggan. Ada beberapa macam cara tranportasi, dan pemilihannya menentukan kecepatan pengirimannya. Terdapat pula kekurangan dan kelebihan dalam memilih sarana transportasi terbaik dalam pengadaan distribusi barang, dan hal tersebut tergantung keputusan perusahaan dengan mempertimbangkan pada produksi dan segmentasi pasar yang dituju.
Eceran
Eceran rata-rata berskala kecil, yang terdiri dari pemilik dan bantuan tenaga paruh waktu dan mencakup operasi yang sangat besar, seperti Wal-Mart, perusahaan terbesar di Amerika Serikat, dan Sears. Usaha eceran bervariasi, berdasar jenis dan ukuran, yang diklasifikasikan menurut strategi penetapan harga, lokasi, kisaran jasa atau lini produk. Pengecer lini produk adalah pengecer yang menonjolkan macam produk secara luas termasuk toko serba ada, pasar swalayan, toko khusus yang dipilah berdasarkan lini produk yang sempit. Sedangkan pengecer murah menjual beragam jenis produk dan dalam banyak bentuk, seperti discount house, off-price store, catalog showroom, factory outlet, warehouse club, dan convenience store. Pemilihan jenis gerai eceran yang benar berpengaruh pada strategi distribusi seorang penjual. Terdapat cara berbelanja secara online, yaitu dalam e-retail-ing. Ada beberapa jenis pengecer utama tanpa toko, seperti mail marketing dimana pemasaran pos langsung menjadi efektif karena menargetkan pasar yang spesifik berdasar daftar riset yang mungkin berminat dengan produk tertentu. Dan ada juga mail order menggunakan katalog berisi gambar-gambar produk, telemarketing yaitu penggunaan telepon untuk menjual langsung kepada konsumen dengan saluran Ada juga direct selling yaitu bentuk pengecer yang biasanya dilakukan dari pintu ke pintu.
Pengeceran elektronis adalah pengecer tanpa toko dengan info produk dan jasa penjual yang terkoneksi dengan komputer konsumen sehingga konsumen mendapat info dan membeli produknya dari rumah. Ada beberapa jenis pengeceran elektronis. Internet-based stores menggunakan internet untuk berinteraksi dengan pelanggan. Electronic Catalog menggunakan internet untuk memajang produk dan jasa bagi pembelanja eceran dan pelanggan bisnis. Electronic Storefront and Cybermalls yaitu situs web komersial sebagai tempat pelanggan untuk mengumpulkan info tentang produk, membeli peluang, memesan, dan membayar pembeliannya. Electronic retailing menggeser sistem pintu ke pintu menjadi E-sales. Interactive marketing adalah pengecer tanpa toko yang menggunakan situs web untuk memberikan penjualan waktu-nyata dan layanan terhadap pelanggan. Video marketing adalah pengeceran secara elektronik melalui televisi.
Perusahaan pengecer dimulai dari toko-toko kecil yang terus memperluas ‘jangkauan’ mereka pada lebih banyak pelanggan melalui penempatan lebih banyak toko pada pusat populasi yang lebih besar, dan mengubah lini barang dagangannya dan menggelompokkan berbagai lini toko dalam suatu lokasi tunggal. Perusahaan pengecer global memiliki jangkauan yang sangat luas dan mencapai hampir keseluruhan masyarakat dunia.
Contoh kasus yang terkait dengan pemasaran adalah MTV dan MasterCard Visa. Saat ini, kemudahan akses MTV juga tercakup ke dalam berbagai situs di internet. Pelanggan tidak harus menonton televisi untuk dapat melihat siaran MTV dan mengikuti perkembangan tren musik. Pelanggan dapat mengakses berbagai video dan musik dengan mengunduh dari berbagai link di internet. MTV mencoba untuk lebih mendekati kalangan anak muda dalam segmentasi pasar yang lebih fokus dan terarah. MTV menjemput bola dengan memberikan berbagai akses dalam kemudahan untuk pelanggannya. Hal tersebut juga diperkuat dengan kemudahan untuk menjadi anggota situs MTV denagn biaya yang sangat murah. Ketersediaan berbagai informasi musik juga menarik pelanggan untuk tetap berkiblat pada MTV dalam mengikuti perkembangan musik dunia. Di sisi lain, kasus MasterCard, perusahaan ini tidak memiliki markas yang tetap namun itu tidak mengurangi ketertarikan pasar terhadap produk yang berkutat pada transaksi ini. Perusahaan ini memiliki dua macam kelebihan. Pertama, ia memiliki semua akses ke semua perusahaan dan bank multinasional di dunia. Dengan akses tersebut, maka perusahaan ini dapat memaksimalkan keuntungan dengan kemudahan transaksi di seluruh dunia. Kedua, ia melakukan promosi seacra gencar guna menjaga hubungan dengan relasi lama maupun dengan pelanggan baru. Distribusi yang dilakukan kedua belah pihak menunjukkan adanya keterkaitan antara produksi dan distribusi. Hal tersebut terkait dua hal, yaitu menjual komoditi dan mendekati konsumen. Kedua hal itu saling bersinggungan sehingga penting untuk keberlangsungan perusahaan.
ARTIKEL TENTANG MENGEMBANGKAN DAN MENENTUKAN HARGA PRODUK DAN JASA
Tujuan Penetapan Harga
Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
1. Berorientasi pada Laba, bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi atau sering disebut ”maksimisasi laba”.
2. Berorientasi pada Volume, bahwa penetapan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai tingkat volume penjualan tertentu, nilai penjualan atau pangsa pasar tertentu.
3. Berorientasi pada citra (image), bahwa penetapan harga tertentu dapat membentuk citra perusahaan, misalnya menetapkan harga tinggi dapat membentuk citra perusahaan yang prestisius, sementara menetapkan harga rendah memungkinkan menjaga nilai perusahaan tertentu (menjaga harga yang terendah di suatu daerah).
4. Berorientasi pada Stabilitas Harga, hal ini dilakukan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).
Strategi Penetapan Harga Produk Baru
Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh yang baik bagi petumbuhan pasar. Selain itu untuk mencegah timbulnya persaingan yang sengit. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk baru, Tjiptono (2001 : 172);
a. Skimming Pricing, merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi yang gencar, tujuannya adalah :
1. Melayani pelangggan yang tidak terlalu sensitive terhadap harga, selagi persaingannya belum ada.
2. Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui margin yang besar.
3. Untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga awal.
b. Penetration Pricing, merupakan strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biaya per-unit. Strategi ini mempunyai perspektif jangka panjang, dimana laba jangka pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Ada empat bentuk harga yang menggunakan strategi ”Penetration Pricing”, antara lain;
1. Harga yang dikendalikan (restrained price), yaitu harga yang ditetapkan dengan tujuan mempertahankan tingkat harga tertentu selama periode inflasi.
2. Elimination price, yaitu merupakan penetapan harga pada tingkat tertentu yang dapat menyebabkan pesaing - pesaing tertentu (terutama yang kecil) keluar dari persaingan.
3. Promotion price adalah harga yang ditetapkan rendah dengan kualitas sama, dengan tujuan untuk mempromosikan produk tertentu.
4. Keep-out price, merupakan penetapan harga tertentu sehingga dapat mencegah para pesaing memasuki pasar.
Strategi Penetapan Harga Produk Yang Sudah Mapan
Menurut Tjiptono (2001 : 174) ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di pasar, diantaranya adalah :
1. Adanya perubahan dalam lingkungan pasar, misalnya pesaing besar menurunkan harga.
2. Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadinya perubahan selera konsumen.
Dalam melakukan peninjauan kembali penetapan harga yang telah dilakukan, perusahaan mempunyai tiga alternatif strategi, yaitu:
1. Mempertahankan Harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat.
2. Menurunkan Harga, Strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena perusahaan harus memiliki kemampuan finansial yang besar, sementara konsekuensi yang harus ditanggung, perusahaan menerima margin laba dengan tingkat yang kecil. Ada tiga alasan atau penyebab perusahaan harus menurunkan harga produk yang sudah mapan.
a. Strategi Defensif, dimana perusahaan memotong harga guna menghadapi persaingan yang makin ketat.
b. Strategi Ofensif, di mana perusahaan mempunyai tujuan untuk memenangkan persaingan dengan produk kompetiter.
c. Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan oleh perusahaan lingkungan. Misalnya inflasi yang berkelanjutan Dan adanya kenaikan harga yang makin melonjak yang menyebabkan konsumen makin selektif dalam berbelanja dan dalam penentuan harga.
3. Menaikan Harga, suatu perusahaan melakukan kebijakan menaikan harga dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi dan untuk melakukan segmentasi pasar tertentu. Agar strategi ini dapat memberikan hasil yang memuaskan, ada dua persyaratan yang harus dilakukan oleh perusahaan, antara lain :
a. Elastisitas harga relatif rendah, namun elastisitas tetap tinggi bila berkaitan dengan kualitas dan distribusi.
b. Dorongan (reinforcement) dari unsur bauran pemasaran lainnya tetap menunjang.
Ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga dasar dari suatu produk barang atau jasa maka perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga : A. Stretegi Penentuan Harga Pada Produk Baru 1. Skimming Price Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya. 2. Penetration Price / Harga Penetrasi Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain. B. Stretegi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen 1. Prestige Pricing / Harga Prestis Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya. 2. Odd Pricing / Harga Ganjil Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-. 3. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.ooo,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40 bungkus indomie. 4. Price Lining / Harga Lini Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier. 5. Leader Pricing / Pemimpin Harga Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal. C. Stretegi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount. Contoh : Bila membeli D. Stretegi Penentuan Harga Kompetitif 1. Relative Pricing / Harga Relatif Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing. 2. Follow The Leader Pricing Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.
Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
1. Berorientasi pada Laba, bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi atau sering disebut ”maksimisasi laba”.
2. Berorientasi pada Volume, bahwa penetapan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai tingkat volume penjualan tertentu, nilai penjualan atau pangsa pasar tertentu.
3. Berorientasi pada citra (image), bahwa penetapan harga tertentu dapat membentuk citra perusahaan, misalnya menetapkan harga tinggi dapat membentuk citra perusahaan yang prestisius, sementara menetapkan harga rendah memungkinkan menjaga nilai perusahaan tertentu (menjaga harga yang terendah di suatu daerah).
4. Berorientasi pada Stabilitas Harga, hal ini dilakukan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).
Strategi Penetapan Harga Produk Baru
Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh yang baik bagi petumbuhan pasar. Selain itu untuk mencegah timbulnya persaingan yang sengit. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk baru, Tjiptono (2001 : 172);
a. Skimming Pricing, merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi yang gencar, tujuannya adalah :
1. Melayani pelangggan yang tidak terlalu sensitive terhadap harga, selagi persaingannya belum ada.
2. Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui margin yang besar.
3. Untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga awal.
b. Penetration Pricing, merupakan strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biaya per-unit. Strategi ini mempunyai perspektif jangka panjang, dimana laba jangka pendek dikorbankan demi tercapainya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Ada empat bentuk harga yang menggunakan strategi ”Penetration Pricing”, antara lain;
1. Harga yang dikendalikan (restrained price), yaitu harga yang ditetapkan dengan tujuan mempertahankan tingkat harga tertentu selama periode inflasi.
2. Elimination price, yaitu merupakan penetapan harga pada tingkat tertentu yang dapat menyebabkan pesaing - pesaing tertentu (terutama yang kecil) keluar dari persaingan.
3. Promotion price adalah harga yang ditetapkan rendah dengan kualitas sama, dengan tujuan untuk mempromosikan produk tertentu.
4. Keep-out price, merupakan penetapan harga tertentu sehingga dapat mencegah para pesaing memasuki pasar.
Strategi Penetapan Harga Produk Yang Sudah Mapan
Menurut Tjiptono (2001 : 174) ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di pasar, diantaranya adalah :
1. Adanya perubahan dalam lingkungan pasar, misalnya pesaing besar menurunkan harga.
2. Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadinya perubahan selera konsumen.
Dalam melakukan peninjauan kembali penetapan harga yang telah dilakukan, perusahaan mempunyai tiga alternatif strategi, yaitu:
1. Mempertahankan Harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat.
2. Menurunkan Harga, Strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena perusahaan harus memiliki kemampuan finansial yang besar, sementara konsekuensi yang harus ditanggung, perusahaan menerima margin laba dengan tingkat yang kecil. Ada tiga alasan atau penyebab perusahaan harus menurunkan harga produk yang sudah mapan.
a. Strategi Defensif, dimana perusahaan memotong harga guna menghadapi persaingan yang makin ketat.
b. Strategi Ofensif, di mana perusahaan mempunyai tujuan untuk memenangkan persaingan dengan produk kompetiter.
c. Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan oleh perusahaan lingkungan. Misalnya inflasi yang berkelanjutan Dan adanya kenaikan harga yang makin melonjak yang menyebabkan konsumen makin selektif dalam berbelanja dan dalam penentuan harga.
3. Menaikan Harga, suatu perusahaan melakukan kebijakan menaikan harga dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi dan untuk melakukan segmentasi pasar tertentu. Agar strategi ini dapat memberikan hasil yang memuaskan, ada dua persyaratan yang harus dilakukan oleh perusahaan, antara lain :
a. Elastisitas harga relatif rendah, namun elastisitas tetap tinggi bila berkaitan dengan kualitas dan distribusi.
b. Dorongan (reinforcement) dari unsur bauran pemasaran lainnya tetap menunjang.
Ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga dasar dari suatu produk barang atau jasa maka perusahaan dapat menentukan strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor, tujuan perusahaan dan daur hidup produk. Strategi tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Berikut ini merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga : A. Stretegi Penentuan Harga Pada Produk Baru 1. Skimming Price Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya. 2. Penetration Price / Harga Penetrasi Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-lain. B. Stretegi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen 1. Prestige Pricing / Harga Prestis Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty. Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya. 2. Odd Pricing / Harga Ganjil Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,- di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,-. 3. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.ooo,- perbungkus jika membeli satu dus isi 40 bungkus indomie. 4. Price Lining / Harga Lini Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier. 5. Leader Pricing / Pemimpin Harga Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal. C. Stretegi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade discount. Contoh : Bila membeli D. Stretegi Penentuan Harga Kompetitif 1. Relative Pricing / Harga Relatif Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing. 2. Follow The Leader Pricing Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.
ARTIKEL PEMASARAN: MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN
Ini adalah waktu yang menantang bagi para pemimpin bisnis paling hari
ini. Pemimpin menuntut perusahaan mereka tumbuh dan sehingga pemasar
terus difokuskan pada mengemudi produk dan jasa ke tangan pelanggan
baru. Sayangnya ini fokus yang intens pada menarik pelanggan baru telah
mengambil perhatian dari pelanggan didirikan atau masa lalu. Hal ini
terukur lebih mahal untuk menarik pelanggan baru daripada mempertahankan
pelanggan yang sudah ada. Jadi, mengapa begitu banyak perusahaan
memfokuskan upaya mereka dan uang mereka hanya pada pelanggan baru? Hal
ini karena setiap organisasi berkomitmen untuk pertumbuhan dan
pertumbuhan dikaitkan dengan membangun bisnis baru. Namun, dalam rangka
untuk mempertahankan profitabilitas terus menerus, perusahaan harus
membangun dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan dengan semua
pelanggan mereka (masa lalu, sekarang dan masa depan).
Pemimpin bisnis harus melakukan empat hal untuk memiliki hubungan pelanggan menguntungkan.
Anda harus terus menarik (menguntungkan) pelanggan baru di sektor industri yang telah diidentifikasi dalam rencana strategis Anda.
Anda harus aktif mempertahankan (menguntungkan) Anda pelanggan saat ini dan membangun kembali hubungan dengan pelanggan masa lalu.
Anda harus menyesuaikan produk dan jasa untuk lebih memenuhi harapan pelanggan dan kebutuhan Anda.
Karyawan Anda harus terus dilatih dan dihargai untuk memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.
Pemimpin bisnis harus melakukan empat hal untuk memiliki hubungan pelanggan menguntungkan.
Anda harus terus menarik (menguntungkan) pelanggan baru di sektor industri yang telah diidentifikasi dalam rencana strategis Anda.
Anda harus aktif mempertahankan (menguntungkan) Anda pelanggan saat ini dan membangun kembali hubungan dengan pelanggan masa lalu.
Anda harus menyesuaikan produk dan jasa untuk lebih memenuhi harapan pelanggan dan kebutuhan Anda.
Karyawan Anda harus terus dilatih dan dihargai untuk memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.
MEMAHAMI INFORMASI KEUANGAN DAN AKUNTANSI
bab 17
Pentingnya
informasi akuntasi
Akuntansi
adalah pencatatan pengklasifikasian peringkasan dan penginterpresian segala
kejadian dan transaksi keuangan untuk memberikan informasi kepada manajemen dan
pihak berkepentingan lain yang membutuhkan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan
Area
akuntansi
Area
akuntasi meliputi
·
Akuntansi
manajerial
·
Akuntansi
keuangan .
Siklus akuntansi
1. Pembukuan
2. Jurnal
3. Pembukuan
ganda
Langkah-langkah
dalam siklus akuntansi
1.menganalisis
dokumen
2.mencatat
transaksi dalam jurnal
3.posting
ke buku besar
4.neraca
saldo
5.menyusun
laporan keuangan
6.menganalisis
laporan keuangan
Memahami
laporan keuangan
Berikut
adalah laporan keuangan inti dalam sebuah bisnis
1.neraca
2.laporan
laba rugi
3.laporan
arus kas .
Peramaan
akuntansi dasar
Aset=kewajiban+ekuitas
pemilik, hal ini merupakan dasar dari neraca .
Neraca
Laporan
keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada satu waktu tertentu
.
Penggolongan
aset
1.aset
lancar
2.aset
tetap
3.aset
tak berwujud
Akun
kewajiban dan ekuitas pemilik
1. Utang usaha
2. Wesel bayar
3. Utang
obligasi
Menganalisis
laporan keuangan : analisis rasio
Penilaian
kondisi dan kinerja keuangan perusahaan melalui penghitungan dan
penginterpresian rasio keuangan yang dikembangkan dari lapora keuangan
perusahaan .
Berikut
ini adala empat rasio :
1. Rasio
likuiditas
2. Rasio
pengukit
3. Rasio
profitabilitas
4. Rasio
aktivitas
MENGGUNAKAN TEKNIK-TEKNIK PROMOSI YANG EFEKTIF
bab 16
Promosi
dan bauran promosi
Promosi
adalah usaha-usaha para pemasar untuk memberi informasi dan mengingatkan
orang-orang dalam pasar sasaran mengenai produk-produk dan membujuk mereka
untuk ikut serta dalam pertukaran .
Bauran
promosi adalah kombinasi dari alat-alat promosi yang di gunakan satu organisasi
.
Langkah-langkah
dalam kampanye promosi
1.
Mengidentifikasi
target pasar
2.
Mendefinisikan
tujuan
3.
Menentukan
pesan pemersatu
4.
Melaksanakan
rencana tersebut
5.
Mengevaluasi
efektivitas
Tujuan
pemasaran terpadu
·
Membangun
ekuitas merek
·
Memberikan
informasi
·
Mengelola
permintaan dan membangun penjualan
·
Membedakan
produk
·
Pengaruh
persepsi , sikap , dan perilaku pembeli .\
Pengiklanan
·
Iklan
media : koran , televisi , radio , majalah , outdoor , directmail ,
kuning-halaman,internet
·
Meningkatnya
penggunaan infomersial
·
Pindah
ke internet
·
Periklanan
global
Langkah-langkah
dalam proses penjualan
1.
Pospek
dan kualifikasi
2.
Preapproach
3.
Pendekatan
4.
Membuat
persentasi
5.
Jawaban
keberatan
6.
Tutup
sale
7.
Follow
up
HUBUNGAN MASYARAKAT: MEMBANGUN HUBUNGAN
Sebuah hubungan masyarakat yang baik
terdiri atas 3 langkah, yaitu :
1)
Mendengarkan
masyarakat.
2)
Mengubah
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.
3)
Menginformasikan
masyarakat bahwa anda merespon kebutuhan mereka.
PROMOSI PENJUALAN: MENDAPATKAN PENAWARAN
YANG BAIK
Promosi penjualan adalah alat promosi
yang menstimulasi pembelian konsumen dan minat diler melalui
aktifitas-aktifitas jangka pendek.
STRATEGI-STRATEGI PROMOSI
§
Push
strategy adalah produsen menggunakan iklan, penjualan personal, promosi
penjualan, dan alat-alat promosi lainnya untuk meyakinkan para perantara grosir
dan peritel agar mau menyimpan persediaan dan menjual barang dagangan.
§
Pull
strategy adalah usaha-usaha iklan dan promosi penjualan besar-besaran
ditunjukan pada konsumen, sehingga mereka akan meminta produk dari para
peritel.
MENDISTRIBUSIKAN PRODUK DENGAN CEPAT DAN EFISIEN
bab15
Saluran
distribusi
Saluran
distribusi adalah organisasi-organisasi yang membantu memindahkan barang dan
jasa dari produsen ke pengguna bisnis dan pengguna akhir
Saluran
distribusi terdiri dari :
·
Agen/calo
·
Perantara
grosir
·
Peritel
Utilitas
yang di ciptakan perantara
Terdiri
dari :
·
Utilitas
bentuk
·
Utiitas
waktu
·
Utilitas
tempat
·
Utilitas
kepemilikan
·
Utilitas
informasi
·
Utilitas
layanan
Perantara
grosiran
Pedagang
grosir
dibagi
menjadi 2 jenis :
1.pedagang
grosir layanan penuh
2.pedagang
grosir layanan terbatas
Agen dan calo
Perantara
ritel
Strategi
distribusi ritel
Adatiga
jenis kategori distribusi ritel
·
Distribusi
intensif
·
Distribusi
selektif
·
Distribusi
eksklusif
Berbagai
jenis toko ritel
·
Department
store
·
Pasar
swalayan
·
Convenience
store
·
Toko
khusus
Peritel
tanpa toko
·
Ritel
elektronis
·
Telemarketing
·
Mesin
penjaja, kios dan kereta
·
Penjualan
langsung
·
Penjualan
bertingkat (MLM)
·
Pemasaran
langsung
Membangun
kerjasama dalam sistem saluran
Ada
4 sistem yang digunakan :
1.sistem
distribusi korporat
2.sistem
distribusi kontrak
3.sistem
distribusi yang diatur
4.rantai
persediaan
Memindahkan
barang dari produsen ke konsumen secara efisien
·
Memilih
mode transportasi yang paling tepat
·
Fungsi
penyimpanan
·
Melacak
barang .
MENGEMBANGKAN DAN MENENTUKAN HARGA PENGEMBANGAN PRODUK DAN PENAWARAN PRODUK TOTAL
BAB 14
·
Nilai
adalah kualitas bagus pada harga yang wajar. Saat konsumen menghitung nilai
dari satu produk, mereka melihat manfaat-manfaatnya dan lalu menguranginya
dengan biaya-biaya untuk melihat apakah manfaatnya melebihi biayanya.
MENGEMBANGKAN PENAWARAN PRODUK TOTAL
·
Penawaran
produk total adalah segala hal yang dievaluasi konsumen saat memutuskan apakah
ia akan membeli suatu barang disebut juga paket nilai (value package).
LINI PRODUK DAN BAURAN PRODUK
·
Lini
produk adalah sekelompok produk yang secara fisik mirip atau ditunjukkan untuk
pasar yang serupa.
·
Bauran
produk adalah kombinasi dari seluruh lini produk yang ditawarkan oleh sebuah
perusahaan manufaktur.
DIFERENSIASI PRODUK
Merupakan penciptaan perbedaan-perbedaan
produk, baik nyata maupun yang dipersepsikan.
Kemasan
mengubah produk
Kemasan
dapat membantu sebuah produk lebih menarik bagi peritel , kemasan mengubah produk dengan mengubah
tampak luar,kegunaan,atau daya tariknya .
Semakin
pentingnya kemasan
Kemasan
harus melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1.melindungi
produk di dalamnya
2.menarik
perhatian pembeli
3.menjelaskan
isinya dan memberi informasi mengenai itu
4.menjelaskan
manfaat dari produk dalam kemasan
5.menyediakan
informasi mengenai jaminan peringatan dan masalah-masalah konsumen lainnya
6.memberi
indikasi harga,nilai dan kegunaan
Merek
dan ekuitas merek
Merek
adalah sebuah nama , simbol , atau desain yang mengidentifikasi barang atau
jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan membedakannya dari barang dan
jasa pesaing .
Merek
dagang adalah sebuah merek yang telah diberi perlindungan hukum eksklusif ,
baik untuk nama mereknya maupun untuk rancangan gambarnya .
Kategori
merek
Beberapa
kategori merek yang anda kenal . nama merek produsen , merek diler atau label
privat , barang generik merek palsu
Menciptakan
ekuitas dan kesetiaan merek
Terdiri
atas Ekuitas merek , Kesetiaan merek , Kesadaran merek , Asosiasi merek
Manajemen
merek
Manajemen
merek memiliki tanggung jawab langsung atas satu merek atau satu lini produk .
tanggung jawab ini termasuk seluruh unsur bauran pemasaran : produk , harga ,
tempat , dan promosi .
Proses
pengembangan produk baru
Terdiri
atas beberapa tahapan yakni :
1.pengumpulan
ide
2.seleksi
produk
3.analisis
produk
4.pengembangan
5.pengujian
6.komersialisasi
Tujuan
penentuan harga
1.mencapai
sasaran pengembalian atas investasi atau laba tertentu
2.membangun
arus lalu lintas produk
3.mendapatkan
pangsa pasar lebih besar
4.menciptakan
suatu citra
5.mencapai
tujuan-tujuan sosial .
Strategi
harga lainnya
Strategi
harga skimming , strategi penetrasi , harga rendah setiap hari , strategi harga
tinggi rendah .
PEMASARAN MEMBANGUN HUBUNGAN PELANGGAN
BAB 13
Pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga, promosi, serta
distribusi barang dan jasa untuk memfasilitasi pertukaran yang memenuhi
objektif individual dan organisasional.
EVOLUSI BIDANG
PEMASARAN
Ada empat era,
yaitu :
1.
Produksi
2.
Penjualan
3.
Konsep
pemasaran
4.
Hubungan
pelanggan
BAURAN PEMASARAN
Bauran pemasaran
adalah unsur-unsur yang menghasilkan program pemasaran yaitu :
1.
Produk
2.
Harga
3.
Tempat
4.
Promosi
PROSES
PENELITIAN PEMASARAN
Proses
penelitian pemasaran yang disederhanakan terdiri atas setidaknya empat langkah
:
·
Mengidentifikasi
pertanyaan (masalah atau peluang) dan menentukan situasi saat ini.
·
Mengumpulkan
data.
·
Menganalisis
data penelitian.
Menyegmentasi
pasar konsumen
Segmentasi
pasar di bedakan menjadi lima :
1.segmentasi
geografis
2.segmentasi
demografis
3.segmentasi
psikografis
4.segmentasi
manfaat
5.segmentasi
volume atau penggunaan .
Pasar
bisnis ke bisnis
·
Jumlah
pelanggan dalam pasar B2B relatif sedikit
·
Ukuran
pelanggan bisnis relatif besar
·
Pasar
B2B cenderung terkonsentrasi secara geografis
·
Pembeli
bisnis pada umumnya dianggap lebih rasional
·
Penjualan
B2B cenderung bersifat langsung tetapi tidak
selalu
·
Ada
jauh lebih banyak penekanan pada penjualan pribadi di pasar B2B dari pada di
pasar konsumen
Langganan:
Postingan (Atom)